Kenapa kamu bersedih?
Segala sesuatu yg Allah ciptakan itu mempunyai hak dan kewajiban. Apa hanya aku yg gak sanggup menjalani hidup? Karena tekanan dan rasa sakit dr luar diri? Kadang aku pengen banget jadi malaikat namun takdir ku adalah manusia. Manusia lemah yg hatinya juga lemah dan retak... Rasanya sakit sekali. Namun Allah sangat baik dan penyayang... Aku merasa disayang Allah sehingga aku tetap tegar dg keadaan yg menimpaku. Ntah lah sampai kapan aku tak tahu mengapa hatiku semakin hari bahkan tiap hari rasa sedih dan sakit selalu menyelimuti.
Semoga saja dosa Dosaku segera dihapuskan. Rasa takut dan khawatir makin hari makin berselimut. Hal ini berawal dr perpisahan aku dg adikku di hari sabtu itu. Sebelum hari sabtu adikku memiliki rencana untuk pulang. Hatiku hancur sekali dan diselingi perasaan marah dan takut. Mungkin itu sudah tiba waktu dr segala macam kebodohanku. Aku melakukan. Suatu hal tanpa banyak berpikir yg penting adikku pulang dg baik baik saja. Waktu itu seakan terputus sudah rencana awal yg sudah ku bangun bersama persetujuan adikku. Aku sendiri yg menghancurkannya. Mengapa harus aku? Mengapa aku begitu bodoh? Sepanjang hari setelah adikku pulang ke rmhnya lagi aku menangis seharian di tempat kerja. Aku tak pernah merasakan sesak seperti ini. Aku berpikir mungkin adikku sudah tak merasa kerasa di rmh yg kumuh. Mungkin aku harus memperbaiki dahulu. Knp aku harus berpikir begitu? Kenapa tak ada musyawarah yg seharusnya aku omongin.. Kenapa aku terlalu mengikuti kata pikiran dan egoku. Apakah aku orang yg jahat dan tak berprasaan? Ntahlah aku begitu rapuh dan lemah sehingga aku tak dpt membaca pikiran adikku sendiri dan saran2 dr orang luar. Apa mungkin pengaruh setan? Sakit sekali rasanya. Makin hari bkn malah makin sembuh tapi makin sakit dan menyesal.
Aku pun tak pernah tahu kpn lagi aku dan adikku akan dipertemukan kembali krn memang susah antara jatim dan jabar itu untuk keadaan ekonomi yg pas pasan. Mungkin ini adalah suatu bentuk kasih sayang Allah kpd aku dan adikku dan pelajaran berharga agar tdk mengedepankan ego serta berhati - hati dalam Bertindak.
Mohon tolonglah diriku ini ya Allah, smoga ini semua dpt menjadi pelajar hidup bagiku dan bagi orang lain. Pikirkan matang matang sebelum sakit hati menyerang. Karena jika sakit susah untuk pulih. Aku tdk tahu sampai kapan akan pulih kembali intinya sekarang aku masih teringat segala sesuatu yg menyangkut adikku.
Hanya tinggalah jejak dan kenangan serta harapan di masa depan semoga aku bisa memperbaiki kesalahanku yg begitu rumit dan besar ini. Demi kebaikan keluarga bahkan aku rela sakit hati sendiri. Dilubuk hati aku yg terdalam tak tahu mengapa aku selalu memikirkan masa depan adikku. Meskipun aku blm mampu merubah segalanya tapi aku orang terdepan yg bersalah. Aku yg memulai dan aku juga yg mengakhiri begitu tdk enak rasa sakit ini.
Andaikan aku bisa memperbaiki waktu akan aku putar masa itu. Kenapa hari sabtu sangat berkaitan sekali dg adikku. Sampe aku sendiri tak pernah berpikir tentang itu. Badanku lemah dan tak berdaya rasanya hingga aku berharap kepada sang pencipta agar sesegera mungkin menolong dan membuatku bahagia kembali seperti hari sebelum ini. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar