Berbisnis dengan mencari ridho Allah, Berbisnis ala Abdurrahman bin Auf

 Selamat pagi sobat Blogger 😊

Kali ini sisil akan berbagi cerita tentang bisnis. Apa sih dan bagaimana kita  menjalani bisnis? Dan apa tujuan dari berbisnis? Cara bisnis yang baik dapat mencontoh Abdurrahman bin auf.

Abdurrahman bin Auf merupakan. Salah satu sahabat Rasulullah yang sangat sukses dalam berbisnis. Beliau adalah seorang yg soleh, dermawan dan kaya raya. 

Dalam berbisnis beliau tidak muluk2 dalam mengambil keuntungan. Beliau berpikir bahwasannya keuntungan yang sedikit teapi permintaan lebih banyak lebih daripada keuntungan besar namun permintaan sedikit. Tujuan utama bisnis Abdurrahman bin auf adalah mendapatkan keberkahan dan menolong sesama. Hal itu menyebabkan efek samping yaitu keuntungan dari suatu perilakunya tersebut.

Sebagai contoh, beliau menjual 1macam produk dg keuntungan 5% dari harga barang tersebut dalam bentuk pembayaran berupa Cash. Jika dibandingkan dengan menjual barang dlm bentuk kredit maka lebih baik kita memegang uang secara tunai daripada beransur ansur.

Abdurrahman bin auf memulai bisnis ya dari nol tanpa modal sepeserpun di madinah dalam waktu kurang dari 3bln mendapati kesuksesan yang luar biasa. Yang perlu diingat kata-kata dari Abdurrahman bin auf ketika berbisnis yaitu

Pertama, "Saya tidak mau keuntungan yang banyak". Artinya disini keuntungannya sedikit akan tetapi volume penjualannya banyak. Beliau lebih memilih keuntungan 10rupiah terjual banyak lebih baik 100 rupiah naMun hanya terjual 1produk. Orientasi dalam berbisnis ini Anda dapat menjual barang dengan harga yang sangat murah dan dengan keuntungan yang kecil karena dengan seiring berjalannya waktu apabila semakin banyak orang yang datang ketempat kita makan akan semakin baik.

Kedua, penjualan secara tunai. Penjualan secara tunai lebih baik daripada penjualan yang dilakukan secara kredit, penulis telah menyinggung sedikit di awal pembukaan ini bahwa lebih baik keuntungan 100rb langsung ditangan daripada 1jt secara beransur ansur karena Abdurrahman bin auf lebih mengutamakan perputaran uang. Hari ini dijual besoknya bisa berjualan lagi. Subhanallah. Meskipun beliau tdk menolak dengan cara kredit akan tetapi beliau lebih menyarankan dg cara tunai.

Ketiga, integritas. Abdurrahman bin auf sesampainya di madinah beliau tidak memiliki uang sepeserpun lalu beliau pergi ke pasar dan melihat apa yg layak dijual disana. Kemudian beliau membangun danhah salah satu orang pengrajin pertanian di madinah, beliau meminta izin untuk mengambil barang hari ini kemudian dibayar esok harinya. Dalam kurun waktu kurang lebih dari sebulan beliau telah memiliki kios di pasar dan berlanjut ke bisnis properti, beliau kemudian mengajak kerjasama dengan seorang pemilik lahan yang berada didekat pasar madinah untuk membangun sebuah pasar yang baru yaitu pasar modern yang jauh lebih baik. Abdurrahman bin Auf menyediakan modal untuk membangun pasar tersebut sementara pemilik lahan menyediakan lahannya. Sistem kerja sama yg dibangun disini adalah bagi hasil. Dalam waktu singkat semua lapak dan kios yg dibangun telah full disewa oleh pedagang akn tetapi biaya sewa ya tak di tentukan mereka diminta untuk membayar seikhlasnya saja. Inilah arti dari sebuah integritas bahwa lebih penting dari pada uang.

Keempat, berorientasi pada pasar. Ini adalah prinsip bisnis yg diterapkan oleh Abdurrahman bin auf, dalam mengambil keputusan beliau mencoba memahami apa kebutuhan dan keinginan yg dibutuhkan konsumen. Pemahan tersebut mendapatkan kesuksesan yg luar biasa. Kejelian tersebut dapat dibuktikan ketika beliau membangun pasar baru yg berdekatan dengan pasar madinah yg sudah ada sebelumnya.  Keadaan pasar lama kumuh dan sempit sehingga membuat ketidaknyamanan bagi para pedagang. Dan keputusan beliau membangun pasar baru berhasil.

Kelima, bekerjalah mencari keberkahan bukan semata mata mencari keuntungan. Itulah nasehat yang diberikan oleh Abdurrahman bin auf kepada kita. Suatu ketika kaum muslimin mengikuti panggilan jihad dalam perang kabut, sepulang dr perang kabut mereka terlambat memanen kurma sehingga sebagian besar kurmanya telah busuk. Abdurrahman memutuskan untuk membeli seluruh kurmanya yang busuk itu untuk meringankan beban mereka dan mencari keridhoan Allah. Dan beberapa waktu kemudian datang urdun yang diutus dari negeri yaman, tujuan utamanya yaitu untuk mencari kurma busuk sebagai bahan obat obatan. Terciptalah transaksi antara Abdurrahman bin auf dengan utusan tersebut. Utusan tersebut membeli kurma tersebut dengan 10x lipat. Inilah yang menjadi sebuah hadiah besar dari Allah karena atas dasar keridhoan dari Allah. 

Keenam, hanya menjual barang yang berkualitas. Jikalau ada cacat maka katakanlah sejujurnya karena kejujuran akan dipercayai oleh pelanggan. 

Baiklah sobat baca hanya itu yg bisa sisil sampaikan semoga bermanfaat dan semoga rezeki yg kita peroleh berkah.. Aamiin



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan hidup

Apakah bisa kesalahan dapat diperbaiki?